Halaman

Kamis, 25 Oktober 2012

Liga champions

Liga Champions
Hadapi Klub Jerman, Madrid Kembali Ulangi Sejarah Buruk
Kamis, 25 Oktober 2012 | 9:57
Pemain Dortmund, Lewandowski (kanan) melewati pemain Madrid, Varane [reuters] Pemain Dortmund, Lewandowski (kanan) melewati pemain Madrid, Varane [reuters]


[LONDON] Juara Liga Champions sembilan kali, Real Madrid, belum juga berhasil memutus sejarah hasil buruk saat bermain melawan tim-tim Jerman di Jerman. Pada pertandingan ketiga Liga Champions Grup D pada Rabu (24/10) waktu setempat atau Kamis (25/10) dini hari WIB di Stadion Signa Iduna Park, anak-anak asuh Jose Mourinho ini kembali mengulang sejarah setelah menyerah 1-2 dari tuan rumah Borrusia Dortmund  

Dari 23 lawatannya ke Jerman, "El Real" hanya mengantongi satu kali kemenangan. Catatan sejarah itu pun seperti membekas di benak Cristiano Ronaldo dan kawan-kawan kala menghadapi anak-anak asuh Jorgen Klopp. Ketika laga memasuki menit ke-36,   Dortmund yang sejak awal terus merepotkan pertahanan Madrid, berhasil unggul lebih dulu melalui gol striker jangkung asal Polandia, Robert Lewandowski.

Berawal dari kesalahan yang dilakukan Pepe, stiker Dortmund Robert Lewandowski berhasil mengejar bola dan dengan tenang menaklukkan Iker Casillas di bawah mistar gawang.  

Namun, keunggulan tuan rumah tidak bertahan lama karena Ronaldo bisa menyamakan kedudukan hanya dua menit berselang kebobolan. Ronaldo mencetak gol dengan tendangan lob memanfaatkan umpan panjang dari tengah lapangan. Ronaldo yang bebas dari jebakan off side hanya sekali menyentuh bola untuk menaklukkan penjaga gawang tuan rumah, Roman Weidenfeller.  

Wiedenfeller sudah berusaha mempersempit ruang tembak Ronaldo, tetapi pemain asal Portugal itu sukses mengangkat bola melewatinya dan masuk ke gawang yang sudah kosong melompong. Babak pertama pun berakhir dengan kedudukan imbang 1-1.  

Di babak kedua, Jorgen Klopp tidak mengubah taktik dengan menginstruksikan anak buahnya untuk terus melancarkan serangan ke pertahanan lawan. Publik tuan rumah akhirnya bersorak ketika Marcel Schmelzer membawa Dortmund kembali unggul lewat tendangan yang gagal dihalau Casillas. Gol tersebut sekaligus menjadi penutup laga itu yang berakhir dengan kemenangan tuan rumah 2-1.  

Dengan kemenangan tersebut, Dortmund untuk sementara memuncaki Grup D dengan tujuh angka, unggul satu angka dari Real Madrid yang menempati peringkat kedua. Tempat ketiga dan keempat di grup itu masing-masing ditempati Ajax Amsterdam dengan tiga poin dan Manchester City dengan satu angka. Pada laga dini hari tadi, City takluk 1-3 dari Ajax Amsterdam.  

"Kami kalah, tapi ini bukan dramatis. Kami mengantongi enam poin. Kami punya dua laga di kandang yang harus dimenangkan untuk bisa (lolos) ke babak 16 besar," ujar pelatih Madrid Jose Mourinho. [AP/SkySports/Goal.com/H-16]

SEJARAH REAL MADRID

SEJARAH REAL MADRID FC

Berdiri: 1902
Alamat: C/ Concha Espina, 1 Spain

Telpon: (+34) 91 398 43 00 -

Ketua: Florentino Pérez

Direktur: Miguel Pardeza
Stadion: Santiago Bernabeu

Sejarah

Raksasa Pelaku Sejarah

Selama lebih satu abad Real Madrid tak sekadar membangun tradisi sebagai raksasa dengan banyak gelar juara dan rekor, tapi memberi kontribusi bagi pengembangan sepakbola Spanyol, Eropa, dan dunia.

Real Madrid mungkin klub dengan sejarah paling panjang. Mereka tak hanya sarat prestasi, tapi banyak melahirkan inovasi, dan peletak dasar industri sepakbola Eropa.

Tidak keliru jika FIFA menempatkannya sebagai klub paling sukses sepanjang abad ke-20, dengan 31 gelar Primera Liga Spanyol, 16 Piala Spanyol, sembilan gelar Piala dan Liga Champions, dan dua trofi Piala UEFA. Madrid adalah founding member FIFA, pendiri G-14 -- organisasi klub-klub terkemuka Eropa yang kini tukar nama menjadi Asosiasi Klub Eropa.

Selama lebih satu abad Real Madrid dikenal dengan dua nama lain; Los Merengues dan Los Blancos. Namun kedua julukan itu sempat hilang, ketika di tahun 1980-an wartawan Julio César Iglesias mempopulerkan nama La Quinta del Buitre. Lalu di masa kepemimpinan Florentinao Perez (2000-2006), Real Madrid dikenal dengan nama Los Galacticos.

La Quinta del Buitre mengacu pada sosok Emilio Butragueno yang tampil tak ubahnya burung pemakan bangkai, serta empat rekan yang menopangnya; Miguel Pardeza, Manuel Sanchiz Hontiyuelo, Michel, dan Martin Vasquez. Nama ini masih digunakan meski Pardeza meninggalkan klub, dan memperkuat Real Zaragoza tahun 1986. Awal 1990-an, julukan ini lenyap bersamaan dengan perginya Butragueno, Michel, dan Martin Vasaquez.

Julukan Los Galacticos mengacu pada bintang-bintang yang diboyong selama rejim Florentino Perez; Luis Figo, Roberto Carlos, Zinedine Zidane, Ronaldo, David Beckham, serta satu bintang lokal Raul Gonzales. Untuk semua itu, Perez berani melakukan tindakan kontroversial; salah satunya memboyong Figo dari Barcelona -- seteru abadinya -- dengan harga tertinggi. Tak berapa lama kemudian Madrid menggulingkan rekor pemain termahal Figo, ketika memboyong Zidane dari Juventus.

David Beckham diboyong untuk meningkatkan penjualan merchandise, dan mendongkrak brand nama Real Madrid. Sampai saat ini era Los Galasticos masih menjadi perdebatan; berhasil atau tidak. Yang pasti, sebelum Beckham datang, Galacticos masih bisa meraih satu gelar domestik dan trofi Liga Champions. Setelah itu selama tiga musim Madrid tidak memenangkan apa pun.
 
 
 
 
 
 
Sejarah singkat

Sebelum 1897, penduduk Madrid tak mengenal sepak bola. Olahraga ini diperkenalkan sejumlah profesor dan pelajar Institución Libre de Enseñanza, dengan mendirikan Football Club Sky tahun 1897, yang bermain setiap Minggu pagi di Moncloa.

Klub terpecah menjadi dua di tahun 1900; New Foot-Ball de Madrid dan Club Español de Madrid. Dua tahun kemudian Club Español de Madrid terpecah lagi, dan menghasikan pembentukan Madrid Football Club pada 6 Maret 1902.

Setelah tiga tahun berdiri, Madrid FC memenangkan gelar pertamanya dengan mengalahkan Athletic Bilbo di final Piala Spanyol. Klub ini pula yang menjadi pendiri Asosiasi Sepakbola Spanyol pada 4 Januari 1909. Saat itu klub dipimpin Adolfo Meléndez.

Tahun 1920, klub berganti nama menjadi Real Madrid. Adalah Raja Alfonso yang memberi nama Real, atau Royal, kepada klub itu. Sembilan tahun kemudian liga sepakbola Spanyol pertama didirikan. Si Putih meraih gelar Primera Liga Spanyol pertama tahun 1931, tahun berikut meraihnya lagi, dan menjadi klub pertama yang dua kali berturutan meraih gelar liga.
Santiago Bernabeu Yeste
Tahun 1945 Santiago Bernabeu Yeste menjadi presiden. Di bawah kepemimpinannya Stadion Santiago Bernabeu dan Ciudad Deportiva dibangun kembali, setelah rusak pada perang sipil. Tahun 1953, Bernabeu memperkenalkan strategi memboyong pemain berkelas dunia dari luar negeri. Salah satunya, dan yang paling terkenal, adalah Alfredo di Stéfano. Jadilan Real Madrid klub multinasional pertama di dunia.

Tahun 1955, terinspirasi tulisan Gabriel Hanot -- wartawan dan editor L'Equipe mengenai pembentukan Copa Latina, turnamen yang melibatkan klub-klub Prancis, Spanyol, Portugal, dan Italia -- Bernabeu bertemu Bedrignan dan Gusztáv Sebes di Hotel Ambassador di Paris, dan membentuk turnamen yang kini bernama Liga Champions.

Madrid mendominasi Piala Champions dengan meraih trofi itu tahun 1956 sampai 1960, dan berhak atas trofi original dan hak mengenakan simbol UEFA sebagai penghargaan. Tahun 1966, Madrid memenangkan Piala Champions kali keenam dengan mengalahkan FK Partizan 2-1 di final. Saat itu Madrid telah benar-benar menjadi tim dengan pemain dari berbagai kebangsaan, dan dijuluki Ye-Ye Team.

Ye-Ye berasal dari yeah, yeah, yeah, chorus lagu Beatles berjuluk She Loves You, karena sebelum laga empat anggota Real Madrid berpose dengan pakaian Beatles dan wigs di surat kabar Dario Marca. Generasi Ye-ye juga mencapai final Piala Champions 1962 dan 1964, tapi gagal menjuarainya.


 El Derbi madrileño
Fans Real Madrid melihat Atletico Madrid sebagai viable rival. Meski didirikan tiga pelajar Basque di tahun 1903, Atletico Madrid populer karena didukung para pembelot dari Marid FC. Namun bukan itu yang membuat hubungan fans kedua tim tegang sepanjang massa. Pendukung Madrid berasal dari kelas menengah, fans Atletico kebanyakan dari kelas pekerja.

Keduanya bertemu kali pertama pada 21 February 1929. Madrid memenangkannya. Rivalitas keduanya menyita perhatian internasional ketika di tahun 1959 bertemu di semifinal Piala Champions. Madrid memenangkan leg pertama 2-1 di Bernabeu, tapi kalah 1-0 di Metropolitano. Laga diulang, dan Madrid menang 2-1.
 
 
El Clásico
Rivalitas Real Madrid dengan Barcelona merupakan produk ketegangan politik Castilians dan Catalan. Madrid adalah pusat pemerintahan dan keluarga kerajaan. Di era diktator Jenderal Franco, Madrid merepresentasikan kekuatan centripetal konservatif.

Di sisi lain, hampir semua ide modernisasi politik; republikanisme, feneralisme, anarkisme, sindikalisme, dan komunisme, diperkenalkan di Spanyol dan menguat di Barcelona. Fashion, filosofi, dan seni, masuk ke Spanyol lewat Barcelona, sebelum diterima seluruh negeri. Rivalitas keduanya tidak hanya berlangsung di Primera Liga Spanyol, tapi juga di Eropa. Serta tidak hanya di dalam lapangan, tapi juga di semua aktivitas bisnis olahraga. Di tahun 2000, kepergian Luis Figo ke Real Madrid memicu kemarahan publik Katalan.
 
 Stadion
Real Madrid beberapa kali pindah stadion. Mereka pernah bermain di Campo de O'Donnell selama enam tahun, sejak 1912. Lalu pindah ke Campo de Ciudad Lineal, yang hanya berkapasitas 8,000 penonton.

Pada 17 Mei 1923, Madrid pindah Estadio Chamartín, yang berkapasitas 22.500 penonton. Dua dekade kemudian, Santiago Bernabeu Yeste melihat Estadio Chamartín tak layak lagi. Sebuah stadion baru dibangun, dan diresmikan pada 14 Desember 1947. Stadion itulah yang saat ini dikenal sebagai Stadion Santiago Bernabeu.

Stadion semula mampu menampung 120 ribu penonton, tapi dimordenisasi dengan tidak boleh ada penonton berdiri, menjadi berkapasitas 80.354 kursi.

Pada 9 Mei 2006, Stadion Alfredo Di Stefano diresmikan. Di tempat inilah Madrid menjalani latihan. Stadion ini berkapasitas 5.000 penonton, dan fans hanya menyaksikan tim mereka berlatih.
Keuangan

Berbeda dengan kebanyakan klub-klub di Eropa, Madrid -- sejak berdiri hinga saat ini -- dimiliki dan dijalankan oleh socio, atau anggota kelompok fans.

Anggota socio membeli tiket musiman. Jumlah mereka mencapai 68.670, dan merekalah yang menjadikan Madrid sebagai klub yang mampu menarik penonton terbanyak. Pada musim 2004-2005, jumlah penonton meningkat menjadi rata-rata 71.900 per pertandingan.

Di bawah Florentino Perez, musim 2000-2006, Madrid menjalankan ambisinya menjadi klub terkaya di dunia. Perez menjual kamp latihan ke kota Madrid tahun 2001, dan melepas kepemilikan atas empat anak perusahaan; Repsol YPF, Mutua Automovilística de Madrid, Sacyr Vallehermoso dan OHL, untuk membayar utang dan membeli Luis Figo, Ronaldo, Zinedine Zidane, dan David Beckham, yang membuat mereka dijuluki Los Galacticos.

Usai musim 2004/2005, Madrid mengakhiri status Manchester United sebagai klub berpenghasilan tertinggi di dunia selama delapan tahun. Penghasilan Madrid naik 17 persen menjadi £190m, berkat keberhasilan mengeksploitasi pasar Asia. Setelah era Perez berakhir, Madrid kembali berada di bawah MU.

Statistik dan Rekor

Manuel Sanchís Hontiyuelo masih memegang rekor tampil dengan 721 kali berlaga sebagai pemain inti antara 1983 sampai 2001. Forward Santillana di tempat kedua dengan 643 kali.

Iker Casillas paling banyak berada di bawa mistar Madrid, dengan 418 kali. Luis Figo menjadi pemain Madrid yang paling banyak memperkuat tim nasional, yaitu 127 kali mengenakan kostum Portugal.

Alfredo di Stéfano masih memegang rekor gol sepanjang masa, dengan 307 gol dalam 396 laga antara 1953 sampai 1964. Rekor gol Stefano di Eropa, 49 gol dari 58 pertandingan, bertahan sampai 2005. Adalah Raul Gonzales yang melewatinya di tahun 2005.

Di Stéfano juga memegang rekor klub sebagai pencetak gol terbanyak di liga, dengan 216. Raul Gonzales berpeluang melampauinya, karena saat ini sang kapten telah membuat 211 gol di liga, dan 304 di seluruh kompetisi.

Gol tercepat dalam sejarah klub dibuat Ronaldo. Striker asal Brasil itu melakukannya ke gawang Atletico Madrid, 3 Desember 2003, dalam waktu 15 detik.

Resminya, penonton terbanyak di Santiago Bernabeu terjadi dalam laga Piala Raja 2006, yaitu 83.329. Namun saat ini kapasitas stadion Madrid hanya 80.354. Rata-rata penonton tertinggi dalam satu musim adalah 76.234, yang dibuat musim 2007/2008. Ini juga yang tertinggi di Eropa.

Madrid paling banyak meraih gelar domestik; yaitu 31, dan memegang rekor juara lima kali berturutan sepanjang musim 1960-1965. Madrid juga memegang rekor tak terkalahkan paling panjang di dunia, yaitu 121 kali sepanjang Februari 1957 sampai 7 Maret 1965.

Di Eropa, Si Putih memegang rekor juara Piala/Liga Champions dengan sembilan kali, dan paling banyak tampil di semifinal, yaitu 21 kali. Raul Gonzales masih menjadi topscorer Liga Champions dengan 64 gol.
Madrid paling banyak berpartisipasi di Liga Champions, dengan 15 kali berturutan sepanjang 1955/56 sampai 1969/70. Nilai transfer Zinedine Zidane dari Juventus ke Madrid tahun 2001, sebesar £45.8 million, masih belum terlampaui. Namun rekor penjualan pemain baru dibuat Madrid musim panas 2008, ketika melepas Robinho ke Manchester City dengan harga £32.5 million.
 

Madrid 10/11
sumber : http://cinyoungmadridista.blogspot.com/2010/05/sejarah-real-madrid-fc.html

Rabu, 24 Oktober 2012

ronaldo VS messi

 http://4.bp.blogspot.com/-FHwE9rpgJ8Y/TYGhDH9M7oI/AAAAAAAACqQ/R2eC0IF5_F8/s1600/ronaldo%2Bvs%2Bmessi.jpg


Perbandingan Gaya
Keduanya telah berada pada level yang sama, dimana mayoritas skill yang mereka miliki telah sempurna.

Christiano Ronaldo memiliki gaya yang sangat teknikal, dia punya semua teknik yang dibutuhkan untuk menjadi pemain sepakbola. Ditambah dengan kelincahan gerak kaki, teknik yang dimilikinya menjadi terlihat super.

Perbedaan antara Ronaldo dan Messi, Messi lebih natural ketika menyentuhkan kakinya pada bola yang ia mainkan. Sebuah gaya yang biasa terlahir di bumi Amerika Selatan, dan sangat disukai seluruh orang di dunia.

Gerakan Messi sangat natural, seperti gerak kapilaritas air yang menembus celah-celah kecil. Messi melewati lawan dengan dribel, bukan dengan kelincahan. Naturalitas gerakan inilah yang membuat Messi lebih bernilai.

Namun bagaimana pun, gaya adalah masalah selera.

Perbandingan Karakter: Protagonis vs Antagonis

Ronaldo vs Messi
"Dua karakter yang berbeda"
Messi dan Ronaldo seolah saling mengisi keseimbangan, seperti yin dan yang. Jika Messi adalah sosok protagonis, maka Ronaldo adalah sang antagonis.

Ronaldo seringkali membuat orang merasa harus kesal dengan mengesampingkan fakta tentang betapa hebat bakatnya. Ejekan dan siulan negatif suporter musuh hampir selalu menjadi backsound dalam setiap penampilan. Untungnya, Ronaldo juga punya kekuatan mental yang lebih dari cukup untuk menghadapi segala tekanan sinis kepada dirinya.

Messi berbeda, bocah dengan wujud polos yang sama sekali berkebalikan dengan Ronaldo. Messi lebih pendiam dan tertutup. Ketika dia bermain brilian lalu menghancurkan barisan belakang lawan-lawannya, suporter musuh justru bisa ikut bertepuk tangan. Dari karakternya, Messi mendapat respek yang lebih besar daripada Ronaldo.

Kontribusi
Messi dan Ronaldo jelas punya kontribusi yang signifikan terhadap timnya masing-masing. Tapi masih sulit untuk mengukur siapa yang punya pengaruh lebih besar, karena setiap tim punya 10 pemain lain yang berada di lapangan. Misalnya, apakah Messi akan mudah mencetak gol jika tidak ada Xavi, dst...

Jika mau memaksakan diri untuk menganalisa secara individual, Messi lebih efektif dan produktif. Ronaldo lebih banyak melakukan tembakan ke gawang, tapi Messi mencetak lebih banyak gol. Apa yang bisa disimpulkan? Finishing Messi lebih akurat, atau bisa saja dibilang Ronaldo lebih ambisius dalam mencoba sekecil apapun peluang.

Sekedar catatan, pemain terbaik tidak bisa dikukur dari statistik saja. Zinedine Zidane tetap menjadi salah satu pemain terbaik dunia sepanjang masa walau tidak banyak mencetak gol.

Performa
Penilaian berdasarkan performa, seperti Castrol Ranking misalnya, bisa menjadi alternatif untuk membandingkan Messi vs Ronaldo. Indikator statistik ini melihat kontribusi setiap pemain terhadap gol yang dicetak sebuah tim dan kontribusi negatifnya ketika tim kebobolan.

Pilih Messi atau Ronaldo? Pilih jawaban sekarang, atau masih mau berdebat panjang? Yah, perang masih belum selesai hingga sepatu digantungkan.
Copyright & Permissions: Konten boleh di-copy dg menyertakan kredit 'link aktif' sbg sumber. Sepaxbola.info berhak mengajukan delik aduan DMCA jika terjadi pelanggaran hak cipta.
Under Creative Commons License: Attribution

ronaldo





BARCELONA, KOMPAS.com Dua tim besar dan dua pemain besar beradu di derbi "El Clasico" antara Barcelona lawan Real Madrid di Stadion Camp Nou, Minggu atau Senin (8/10/2012) dini hari WIB. Lionel Messi sebagai ikon Barca, dan Cristiano Ronaldo sebagai bintang Madrid, sama-sama pamer aksi dan masing-masing mencetak dua gol. Hasilnya, pertarungan Barca lawan Madrid pun berujung seri 2-2.
Barcelona tampil dengan susunan pemain yang cukup mengejutkan. Tanpa Carles Puyol dan Gerard Pique, Pelatih Tito Vilanova justru memainkan duet bek tengah, Javier Mascherano dan Adriano.

Keberadaan Mascherano bisa dimaklumi karena sering dimainkan sebagai bek sentral. Tetapi, tidak demikian dengan Adriano. Sejatinya, Adriano merupakan pemain berposisi bek sayap. Tak pernah sekali pun pemain Brasil itu tampil tepat di depan penjaga gawang timnya.

Keputusan Vilanova terlihat buntu pada awal babak pertama. Tiga kali beruntun, Madrid mendapat peluang mencetak gol karena lemahnya koordinasi lini belakang Barcelona.

Pada menit ke-12, kesempatan dari Benzema belum menunjukkan hasil. Tujuh menit kemudian, sundulan Sergio Ramos juga belum menemui sasaran. Tapi, kegagalan tak terjadi pada peluang ketiga.

Pada menit ke-23, Ronaldo sukses menggetarkan jala Victor Valdes melalui sepakan keras kaki kiri. Gol tersebut menjadikan Ronaldo sebagai pemain pertama yang selalu mencetak enam gol beruntun di laga "El Clasico".

Dua menit setelah unggul, Madrid nyaris menggandakan kedudukan. Namun sayang, meski berdiri bebas di depan gawang Valdes, sontekan Karim Benzema masih mengenai mistar gawang.

Setengah jam pertandingan berjalan, Barcelona sukses mendapat gol penyeimbang. Memanfaatkan kesalahan Pepe yang mencoba menghalau bola udara, Messi mampu menyelinap di antara Pepe dan Xavi Hernandez untuk melepaskan tembakan dari jarak dekat, yang gagal diselamatkan Iker Casillas.

Kedua tim gagal menciptakan gol di sisa babak pertama. Skor 1-1 bertahan pada paruh pertama pertandingan.

Memasuki babak kedua, Barcelona masih mendominasi jalannya pertandingan. Rapatnya barisan belakang Madrid menjadi tembok yang sulit dibongkar Messi dan kawan-kawan.

Barcelona harus menunggu sampai menit ke-61 untuk mendapat gol keduanya. Lagi-lagi, bintang Barcelona, Messi, mencatatkan namanya di papan skor. Dari sebuah tendangan bebas, Messi melepaskan tembakan melengkung yang merobek jala Casillas.

Tersentak gol Messi, Ronaldo ternyata tak mau kalah. Lima menit berselang, pemain Portugal itu membalas aksi Messi. Memaksimalkan kejelian Mesut Oezil mengirimkan umpan terobosan, Ronaldo dengan dingin menaklukkan Victor Valdes untuk membuat skor kembali imbang 2-2.

Pertandingan semakin berjalan menarik. Barcelona ingin menyempurnakan kemenangan di pentas Liga BBVA sekaligus memperlebar jarak dengan Madrid. "El Real" juga tak tinggal diam dan terus mencari gol kemenangan demi menjaga asa bersaing di Liga BBVA.

Kedua tim harus puas bermain imbang 2-2 saat wasit meniupkan peluit tanda berakhirnya pertandingan. Hasil ini membuat kesempurnaan Barcelona tercoreng, tetapi tetap memimpin klasemen dengan 19 poin. Sementara itu, Madrid duduk di posisi kelima dengan 11 angka.

Susunan pemain
Barcelona (4-3-3):
1-Victor Valdes; 2-Dani Alves (19-Martin Montoya 28), 14-Javier Mascherano, 21-Adriano, 18-Jordi Alba; 16-Sergio Busquets, 8-Xavi Hernandez, 8-Andres Iniesta; 4-Cesc Fabregas (9-Alexis Sanchez 64), 10-Lionel Messi, 17-Pedro Rodriguez
Pelatih: Tito Vilanova

Madrid (4-2-3-1): 1-Iker Casillas; 17-Alvaro Arbeloa, 3-Pepe, 4-Sergio Ramos, 12-Marcelo; 6-Sami Khedira, 14-Xabi Alonso (15-Michael Essien 88); 22-Angel di Maria, 10-Mesut Oezil (8-Kaka 80), 7-Cristiano Ronaldo; 9-Karim Benzema (20-Gonzalo Higuain 62)
Pelatih: Jose Mourinho

 Dortmund Berharap Tak Ada Keajaiban dari Ronaldo

TRIBUNNEWS.COM – Bintang Real Madrid Cristiano Ronaldo selalu menjadi momok menakutkan bagi tim manapun. Tak terkecuali Borussia Dortmund yang akan jumpa Madrid pada matchday ketiga babak penyisihan Grup D Liga Champions di BVB Stadion Dortmund, Kamis (25/10/2012) dinihari.
Kekhawatiran diungkapan bek Dortmund, Neven Sobotic, yang akan banyak terlibat clash langsung dengan Ronaldo. Sobotic memuji kemampuan mengolah bola CR7. Dia juga disebut sebagai pemain fantastis ketika berhadapan satu lawan satu.
"Cristiano Ronaldo adalah pemain luar biasa. Jika Real Madrid menginginkan sesuatu terjadi, maka mereka akan mengirim bola kepada Ronaldo," kata Sobotic dilansir goal.com, Selasa (23/10/2012).
Sobotic juga menilai Ronaldo sebagai pemain yang bisa menularkan banyak hal positif ke seluruh skuad Madrid. Kepercayaan diri pemain Madrid meningkat ketika Ronaldo memegang bola dan selalu menanti ada keajaiban dari pemain asal Portugal itu.
"Para pemain Madrid selalu percaya jika Ronaldo siap membuat sesuatu yang ajaib. Laga nanti bakal sangat sulit bagi kami. Tapi, tak ada yang tidak mungkin dalam sepakbola," Subotic melanjutkan.
Namun demikian, pemain berkebangsaan Serbia itu juga memperingatkan lini pertahanan Madrid. Subotic menegaskan bahwa tembok pertahanan Madrid bakal dengan mudah ditembus, Marco Reus, yang disiapkan sebagai second striker.
"Reus adalah pemain fantastis. Saya rasa tak ada pemain bertahan di dunia ini, termasuk Real Madrid, yang mampu menempel ketat dirinya sepanjang laga. Mustahil rasanya mengalahkannya," katanya.
Dortmund menjamu Madrid dengan modal kurang bagus setelah jawara Bundesliga Jerman ini kalah di laga terakhir dari Schalke 04. Namun mereka pantas percaya diri karena memiliki penyerang sekelas Reus dan Robert Lewandowski yang sangat piawai mencetak gol.
Kubu tuan rumah berharap Reus dan Lewandowski bisa memaksimalkan krisis pertahanan yang terjadi di kubu Madrid. Tim tamu akan tampil tanpa Marcelo, Alvaro Arbeloa, dan Fabio Coentrao yang mengalami cedera.
Sebagai alternatifnya, Pelatih Jose Mourinho terpaksa memainkan gelandang Michael Essien sebagai bek kiri. Sergio Ramos kembali digeser ke kanan. Sedang Pepe akan berduet dengan bek muda Raphael Varane sebagai centreback.
Adapun Dortmund akan kehilangan gelandang Jakub "Kuba" Blaszczykowski. Kapten Timnas Polandia ini dipastikan absen usai mengalami cedera setelah laga terakhir melawan Schalke.
Namun bek Marcel Schmelzer dan dua gelandang Mario Goetze serta Ilkay Gundogan kemungkinan pulih tepat waktu. Goetze diharapkan bisa menjadi pemain yang penting untuk mengimbangi lini tengah Madrid.
Menariknya pertemuan di lini tengah kedua tim akan banyak diwarnai oleh para gelandang tim nasional Jerman. Di kubu Madrid ada dua bintang Jerman, Mesut Oezil dan Sami Khedira, yang siap tempur.
Khedira memang absen saat Jerman bermain imbang 4-4 dengan Swedia di kualifikasi Piala Dunia karena cedera. Ia juga tak diturunkan saat Madrid memukul Celta Vigo di La Liga, akhir pekan lalu.
Namun pemain 25 tahun ini diharapkan masuk tim inti yang dibawa Jose Mourinho ke Dortmund. Khedira akan kembali berduet dengan Xabi Alonso sebagai penyeimbang tim.
Kekuatan lini serang Madrid kemungkinan besar masih akan bergantung kepada striker Karim Benzema. Penyerang asal Perancis itu menilai duel melawan Dortmund tidak mudah. Namun Benzema berambisi membantu Los Blancos meraih hasil bagus.
"Borussia Dortmund merupakan tim hebat. Ini akan menjadi laga yang sulit seperti halnya menghadapi Manchester City dan Ajax. Semua bergantung kepada kami dalam menjalani laga di sana, dan berusaha mendapatkan hasil bagus," kata striker asal Perancis ini.
Madrid secara keseluruhan memang masih agak trauma ketika berhadapan dengan tim asal Jerman. Musim lalu mereka kalah dari raksasa Jerman Bayern Muenchen di semifinal Liga Champions.
"Sungguh disayangkan kami dikalahkan Bayern Muenchen lewat penalti, dan kami semua merasa kecewa, karena kami berpikir bisa menjuarai kompetisi ini. Tapi bila melihat ke belakang, kami telah menjalani musim yang bagus," ujar Benzema.
Los Blancos saat ini berada di pucuk klasemen sementara Grup D, yang disebut-sebut sebagai grup neraka, dengan mengemas enam poin. Adapun Dortmund menguntit ketat di posisi kedua dengan selisih dua angka.
Kedua tim akan bersaing untuk memuncaki klasemen sementara, sembari menghindari kejaran Manchester City yang di saat bersamaan menghadapi tuan rumah Ajax.(Tribunnews.com/cen)
 
  
 DORTMUND, KOMPAS.com — Kontroversi seputar Iker Casillas akhirnya didinginkan sendiri oleh Pelatih Real Madrid, Jose Mourinho.

Sejumlah pemberitaan miring soal "San Iker" membuat imejnya seolah telah kalah bersaing dengan Cristiano Ronaldo dan Lionel Messi dalam ajang Pemain Terbaik Dunia alias FIFA Ballon d'Or 2012.

"Itu tak mengkhawatirkan saya dan itu hanya membuang waktu saya. Apa yang perlu digarisbawahi, kami percaya dengan kiper kami dan ia percaya kepada dirinya sendiri. Ia bukan anak kecil lagi dan situasi itu seharusnya tak memengaruhinya," tandas Mourinho dalam konferensi pers, Selasa (23/10/2012), jelang laga penyisihan Grup D melawan Borussia Dortmund di Liga Champions.

Pelatih asal Portugal itu lebih senang membahas problemnya di posisi bek kiri. Dalam kantong skuad Madrid-nya, Mou sudah tak memiliki pemain bertipikal itu lagi.

"Tanpa Marcelo, (Fabio) Coentrao, atau (Alvaro) Arbeloa, siapa saja bebas bermain di sana. Saya memutuskan Michael (Essien) karena itulah keputusan terbaik dalam pertandingan itu. Saya dapat mencari pilihan lain karena memang banyak pemain lainnya, tetapi skuad versus Celta (Vigo) lalu adalah opsi terbaik kami saat ini," ujar Mou.

Eks pelatih Chelsea dan Inter Milan itu mengakui, "Los Blancos" melakukan start lambat di Liga BBVA hingga kehilangan sejumlah poin. Kini, Madrid telah mengantongi kemenangan demi kemenangan, tetapi masih tetap defisit delapan angka dari sang pemuncak klasemen sementara, Barcelona.

"Awal kami lebih baik di Liga Champions dengan dua kemenangan pembuka. Tak perlu memotivasi lagi karena Anda akan selalu bermain ala mental jawara dan bertambah lagi saat menghadapi klub besar," tandas Mou.

Ditanya soal peluangnya menghadapi kampiun Bundesliga 2012 di markas mereka, Stadion Signal Iduna Park, pria berusia 49 tahun itu menjawab, "Pertandingan itu bakal ketat, tetapi kami tak dalam tekanan. Para pemain akan turun gelanggang, laga itu bakal sulit, tetapi kami tak menargetkan apa-apa. Tim ini tak diberi beban lolos ke babak selanjutnya setelah menjalani tiga laga. Bukan pula tim yang ditugasi memecahkan rekor, tetapi kami paham apa yang kami inginkan."

"Kami tak ingin menjadi klub besar di Liga Europa. Kami masih ingin melanjutkan perjalanan kami di Liga Champions," lanjut Mou.





Pegang Dua Kalimat Syahadat, Ronaldo Jadi Mualaf?
Foto Cristiano Ronaldo sedang memegang bingkai yang berisi gambar bertuliskan dua kalimat syahadat (kiri), dan foto asli Ronaldo sedang memegang gambar dirinya saat membela Timnas Portugal (kanan).

REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Penghinaan yang didapat umat Islam dalam beberapa pekan terakhir, kabarnya menggugah hati Cristiano Ronaldo. Megabintang Real Madrid itu dilaporkan kepergok sedang memegang bingkai bertuliskan dua kalimat syahadat. Spekulasi CR7 memeluk agama Islam pun merebak.

Seperti dinukil Alarabiya, Selasa (25/9), media Iran belum lama ini memposting gambar yang menunjukkan Ronaldo memegang bingkai bertuliskan dua kalimat syahadat bertuliskan Arab, La ilaha illallah Muhammadur Rasulullah (tidak ada Tuhan selain Allah SWT, dan Nabi Muhammad utusan Allah).

Tak pelak gambar itu mejadi pemberitaan utama di beberapa media Iran dan Timur Tengah. Foto Ronaldo yang diambil dari koran Lebanon, Al-Diyar, menyebar cepat di situs jejaring sosial.

"Banyak pengguna Facebook telah berbagi gambar yang menunjukkan Cristiano Ronaldo membawa suvenir dengan tulisan Arab. Foto dianggap sebagai reaksi Ronaldo dalam menanggapi fitnah yang dialami umat Islam belakangan ini," tulis Al-Diyar, seperti dinukil Al-Arabiya.net, Selasa (25/9).

Dalam Twitter dan Facebook, Ronaldo diposisikan mendukung Islam, menyusul beredarnya film 'The Innocence of Muslims' dan kartun Nabi Muhammad SAW.

Tapi setelah ditelusuri, foto tersebut ternyata hasil 'editan' alias manipulasi. Foto aslinya adalah Ronaldo sedang memegang gambar dirinya di lapangan saat membela Timnas Portugal. Ia tidak memegang bingkai bertulisan dua kalimat syahadat. Sayangnya, berita itu sudah menyebar.

"Berita itu menyebar di kalangan media berita Iran," Saman Kamvar, Pemimpin Redaksi kantor berita Kristen Iran yang berbasis di Toronto, Christian Mohbat.

Kabar Ronaldo memiliki 'solidaritas kepada umat Islam' awalnya dilaporkan klub jurnalis Iran. Klub jurnalis itu berafiliasi dengan media Pemerintah Iran. Tak heran jika foto itu menyebar cepat. Namun, banyak yang tak menyadari foto Ronaldo itu adalah hasil manipulasi.

Pertama kali foto manipulasi Ronaldo itu muncul di forum berbahasa Arab, Juni lalu. Dan foto itu menyebar luar di Facebook dan Twitter. Bahkan tak sedikit yang mengklaim jika Ronaldo telah menjadi mualaf.

Dan foto itu kembali menyebar sepekan terakhir, menyusul film 'Innocence of Muslims' dan kartun Nabi Muhammad SAW, yang menggemparkan umat Islam dunia.
Redaktur: Karta Raharja Ucu
Sumber: Al-Arabiya.net
 
MADRID, KOMPAS.com — Penyerang Real Madrid, Karim Benzema, mengungkapkan, tekanan menjadi pemain Madrid lebih besar ketimbang saat dirinya masih bermain untuk Lyon. Meski begitu, ia mengaku tak terbebani.

"Tekanan telah menjadi bagian hidupku sejak di Lyon, tetapi tekanan di sini (Madrid) lebih besar karena ini adalah klub terbaik di dunia," aku Benzema.

"Aku tak membawa tekanan itu dalam permainanku karena, jika tidak, aku akan beku dan tidak bisa bermain sama sekali. Aku melepas tekanan itu dengan berbincang-bincang dengan adik lelakiku," lanjutnya.

Benzema didatangkan Madrid dari Lyon pada Juli 2009 dan masih terikat kontrak hingga 2015. Musim pertamanya tidak terlalu baik. Ia bermain 27 kali di Liga BBVA, dengan 13 di antaranya sebagai pengganti, dan mencetak delapan gol serta tiga assist.

Menurut pemberitaan di Spanyol, Madrid sempat mempertimbangkan untuk menjualnya. Namun, ia bertahan dan terus mengalami kemajuan.

Pada Liga BBVA musim 2010-2011, ia bermain 33 kali dengan 13 di antaranya sebagai pengganti dan mencetak 15 gol dan 5 assist, serta pada Liga BBVA 2011-2012 bermain 34 kali dengan delapan di antaranya sebagai pengganti dan mencetak 21 gol dan tujuh assist.

"Pelatih membuatku bekerja keras mengembangkan mental bermainku. Aku sekarang lebih kuat dalam hal mental. Aku sering mengalami pasang surut sejak tiba di Madrid, tetapi aku masih di sini. (Jose Mourinho) adalah pelatih besar dan ia mendukungku," ungkap Benzema.

real


 


DORTMUND, KOMPAS.com — Real Madrid mencoba meraih hasil sempurna dalam tiga laga awal Grup D Liga Champions. Tantangan ketiga dijalani Madrid saat bertandang ke Stadion Signal Iduna Park, markas Borussia Dortmund, Rabu atau Kamis (25/10/2012) dini hari WIB.

Madrid telah merengkuh dua kemenangan atas Ajax Amsterdam dan Manchester City. Melawan Dortmund, jelas bukan perkara mudah, apalagi Dortmund belum pernah kalah dalam lima pertandingan melawan wakil Spanyol di kandangnya.

Pada laga yang akan dihelat SCTV, Kamis (25/10/2012) pukul 01.30 WIB itu, "Los Blancos" masih tetap tampil tanpa pemain belakangnya, Marcelo, sementara Fabio Coentrao dan Alvaro Arbeloa masih belum bisa dipastikan tampil atau tidak.

Meski begitu, Madrid telah menyiapkan bek dadakan, Michael Essien, untuk menemani trio Sergio Ramos, Raphael Varane, dan Pepe di lini pertahanannya.

"Pertandingan akan berlangsung sulit, tetapi bukan hanya karena krisis cedera. Grup yang kami tempati sangat sulit. Ini bukan grup yang bisa meraih poin sempurna," ucap Pelatih Madrid, Jose Mourinho.

Kubu tuan rumah sendiri cukup yakin meski akan kedatangan klub tersukses di Liga Champions. Pelatih Juergen Klopp merasa kekuatan anak asuhnya cukup untuk meredam nama besar Madrid.

"Kami mencoba mengambil semangat juang saat menahan Manchester City," ujar Klopp.

Perkiraan Susunan Pemain
Dortmund (4-2-3-1):
Weidenfeller; Piszczek, Subotic, Hummels, Schmelzer; Bender, Kehl; Reus, Goetze, Grosskreutz; Lewandowski
Pelatih: Klopp

Madrid (4-2-3-1): Casillas; Ramos, Varane, Pepe, Essien; Alonso, Modric; Di Maria, Oezil, Ronaldo; Higuain
Pelatih: Mourinho

Kemungkinan Absen
Dortmund: Blaszczykowski, Owomoyela, Ducksch (cedera), Gundogan (meragukan)
Madrid: Marcelo (cedera) Coentrao, Arbeloa (meragukan)

Lima Duel Terakhir
19/8/2009 - Dortmund 0-5 Madrid (Persahabatan)
25/2/2003 - Dortmund 1-1 Madrid (Liga Champions)
19/2/2003 - Madrid 2-1 Dortmund (Liga Champions)
15/4/1998 - Dortmund 0-0 Madrid (Liga Champions)
1/4/1998 - Madrid 2-0 Dortmund (Liga Champions)

Performa Lima Laga Terakhir
Dortmund: K-S-S-M-S
Madrid: M-S-M-M-M

Prediksi
Bwin: 3,40 - 3,60 - 2,00
William Hill: 3,40 - 3,40 - 2,10
Kompas Bola: 50 - 50

real madrid

 
 
 
 persiapan
 
"Kami siap bertanding, selalu ada motivasi alamiah untuk bermain di ajang Liga Champions," tegas pelatih Real Madrid di sesi konferensi pers
Alberto Navarro
Jose Mourinho tampil di muka media massa di Signal Iduna Park sehari sebelum laga lawan Borussia Dortmund. Berkenaan dengan laga berikut yang akan dihadapi timnya, pelatih Real Madrid ini mengatakan: "Partai yang sulit, tapi bukan disebabkan cedera pemain. Saya tidak berpikir soal absen pemain, sebab saya tidak suka membicarakannya. Kami punya tim dan pemain untuk dimainkan.  Partai ini sulit mengingat kualitas tim dan sengitnya grup yang kami hadapi". Mourinho pun menyoroti potensial klub Jerman: "Tim yang bagus. Kami menganalisis rival secara global, tidak individual. Skuad mereka terdiri dari para pemain yang hebat. Karenanya, kami harus bersikap respek pada mereka dan itulah yang akan kami lakukan".
Real Madrid menghadapi laga ketiga Liga Champions dengan target mencari hasil positif yang akan melempangkan jalan bagi tim melangkah ke babak 16 besar. "Tidak ada grup dimana Anda dipastikan lolos setelah melakoni tiga partai, Anda bisa menset rekor seperti musim lalu, 18 poin. Kami tentunya ingin lolos, kami tidak ingin menjadi tim elite yang harus turun peringkat ke Europa League. Kami ingin meneruskan langkah kami di Liga Champions," tegas Mourinho.

Ditanya soal kesulitan dan preseden buruk di Jerman, Mourinho menegaskan: "Jika catatan sejarah menunjukkan Real Madrid sulit meraih kemenangan di Jerman, hal itu memang disebabkan sulitnya meraih hasil di sini. Jika kami bertanding melawam tim lain, tentunya kami meraih hasil yang berbeda. Saya sempat sekali bermain di Jerman dengan Real Madrid dan kami kalah 1-2. Itu disebabkan lawan yang kami hadapi memang bagus. Itulah yang terjadi, tapi itu bukan masalah psikologis. Real Madris selalu menghadapi klub Jerman yang tangguh dan sulit untuk mengalahkan mereka".

Mourinho meminta timnya lebih terfokus saat bermain melawan Dortmund: "Sangat penting kami meraih enam poin dari dua laga terdahulu. Kami siap melakoni laga esok hari tanpa harus memberi motivasi pada para pemain. Sebab, selalu ada motivasi alamiah bertanding di kancah Liga Champions".

Pelatih Si Putih berbicara soal absennya sejumlah bek: "Melawan Celta, saya putuskan menurunkan Essien untuk bermain sebagai bek kiri. Sebab, ia mempunyai karakter untuk bermain di posisi itu menggantikan tiga pemain kami yang absen, seperti Marcelo dan Coentrao, plus Arbeloa".

Terkait Casilla dan kemungkinan adanya kampanye melawannya, Mourinho menjelaskan: "Hal itu bukanlah sesuatu yang membuat saya khawatir. Saya tidak akan membuang waktu saya bagi (mengomentari) kampanye seperti itu. Yang penting adalah kami sangat memercayai kiper terbaik kami. Ia pun percaya dengan dirinya sendiri. Terakhir, Mourinho memberi konfirmasi jika Sami Khedira telah pulih dari cederanya dan bisa dimainkan jika kondisinya membutuhkan".

Minggu, 21 Oktober 2012

seputar real

 kemenangan real!



Real Madrid untuk sementara memangkas jarak dengan Barcelona dan Atletico Madrid di puncak klasemen menjadi lima poin berkat sumbangan gol Gonzalo Higuain dan Cristiano Ronaldo ke gawang tim promosi Celta Vigo.

Higuain membuat tuan rumah unggul saat pertandingan baru berjalan 11 menit, melalui tendangan sekaligus umpan silang dari sayap kiri, yang anehnya melampaui jangkauan kiper Sergio.

Sudut tendangan yang sempit membuat gol itu spektakuler, meski tayangan ulang tak bisa memastikan apakah bola mengenai kaki bek Celta atau memang kehebatan Higuain memanfaatkan kesalahan posisi Sergio.

Ronaldo berpeluang menggandakan keunggulan, sayangnya sundulan dari jarak dekat masih tak tepat sasaran, dan kemudian tendangannya masih menerpa mistar gawang.

Di babak kedua, Madrid kembali kesulitan menembus pertahanan Celta, tetapi pelanggaran terhadap Mesut Ozil di kotak terlarang, dimanfaatkan Ronaldo untuk mencetak gol kesembilan di Primera Liga Spanyol musim ini dari titik putih pada menit ke-67.

Celta hampir memperkecil ketinggalan, tetapi kapten Iker Casillas sukses menyelamatkan sundulan striker asal Korea Selatan Park Chu-Young.

Dengan hasil ini, Real untuk sementara duduk di peringkat keempat dengan 14 pon dari delapan laga, sementara Barcelona dan Atletico mengumpulkan 19 poin dari tujuh laga.